Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Jumat, Februari 01, 2008

JANGAN KASIHANI AKU


DOA

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

(chairil anwar, 13 November 1943)

Sepertinya sudah beberapa bulan ini aku merasa jiwa ku kosong, didalam kesendirian ini baru lah terasa kalau kehidupan dialam nyata cukup menyesakkan dada, apalagi belum bisa kutemui kawan yang cocok untuk ku bertukar pikiran, sebagian besar sudah banyak larut akan aktivitasnya yang aku nilai itu memuakan.

Apakah ini rasanya hidup sendiri, tanpa tujuan, tanpa kawan, tanpa ada yang melawan dan juga yang harus dilawan. Hanya geliat dalam pikiran saja yang membuatku kecewa akan pilihan ku untuk hidup sendiri tanpa ada yang mengganggu. Ku coba merubah dari pola hidup ketergantungan ku terhadap kawan dan keluarga, ku coba hidup sendiri dengan mengeliminir segala bentuk bala bantuan berbagai pihak, yang aku rasa itu akan menjadikan orang akan selalu ketergantungan terhadap bantuan.

TUHAN
Tiap agama punya tuhan
Silahkan pilih tuhan mu
Sesuai dengan keyakinan mu
yang ditanamkan bapak mu
itu pun bukan kesalahan bapak mu
Ia hanya meneruskan kebiasaan
dari bapak-bapak mu
terima lah ia apa pun kondisi mu
Jangan malu untuk bertemu
Tuhan.........

Sebagaimana telah ku buat sajak kekecewaan ku terhadap hidup, tapi aku bukan orang cengeng yang meratapi nasib hingga aku harus mati di hujam atau ditikam pedang kesedihan, apalagi harus menghilangkan nyawa dengan terjun kedalam lautan airmata kekecewaan.
Sudah berapa banyak kawan-kawan ku mengakhiri masa lajangnya di tahun ini. Ah... itu bukan persoalan yang berat, namun sesekali selentingan kecil dari suara-suara tanpa kata membisikan di telinga yang mengajak untuk mempelajari apa arti pernikahan dan perkawinan? apakah hidup habis cerita di perkawinan sahaja? apakah membujang itu buruk? bagaimana nasib orang-orang seperti ku ini nantinya?

Ahhhhhhhh........Ah..........................
pusing aku dibuatnya, pertanyaan-pertanyaan itu selalu datang menghantui ku setiap hari, sampai-sampai aku pun malu memejamkan mata, takut-takut ia datang kembali dengan membawa pertanyaan-pertanyaan yang sama. Biarkanlah aku tetap terjaga setiap malamnya sampai lebam dan bengkak kedua kelopak mataku ini. Aku belum siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan itu. Ingat... karena aku pemberontak, aku orang yang cukup ceria, aku orang yang penuh dengan goyanan nakal, aku orang yang hidup penuh keriangan, aku sangat menikmati kesendirian dengan sebatang rokok, aku orang yang cukup ditemani secangkir kopi pahit, bukan pujangga cinta yang selalu dikerubuti wanita-wanita tanpa busana akal moral.

Biarkan lah aku tinggal dengan kebingungan ku, biarkanlah aku tetap abu-abu bukan hitam apalagi putih, jangan kalian tambahi lagi beban di pundak ku dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama.........(JANGAN KASIHANI AKU)

Tidak ada komentar: