Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Kamis, Februari 28, 2008

AKU BUKAN ORANG ANEH


Disaat semua orang mulai berbondong-bondong harus pulang berjejal-jejalan mengejar bus juga kereta api dengan peluh dan kepenatannya, disaat itulah aktivitas ku dimulai. Namun di kala semua orang harus mengawali aktivitasnya di pagi hari dengan pakaian rapi dan wangi, aku pun masih tetap berselintasan bersama mereka, hanya saja yang membedakan aku sudah mengakhiri aktivitas harianku.

Kehidupan seperti itu bukan hanya baru satu atau dua hari aku jalani tapi sudah cukup lama hingga aku harus terjerambab kedalam kehidupan didunia tanpa kejelasan dan tujuan hakiki hidup pun tampaknya sedikit bergeser.

Sekali waktu terkadang datang pikiran aneh yang mengajak ku untuk terus berkhayal mengenai apa yang terlewat dan telah hilang dari kehidupan yang sebenarnya. Aku tidak lari dari siapapun, aku pun tidak mengejar suatu apapun, terdengar aneh memang, tapi itulah kehidupan yang sampai hari ini aku nikmati tanpa ada kekuatan dan kenikmatan yang pasti disitu. Walaupun pola hidup yang lama kelamaan semakin aneh ini semakin menyesakkan di dada tetap saja ku jalani.

Adakalanya aku coba merenung sembari menatap para manusia yang haus akan materi. Apakah yang mereka cari itu sama seperti aku dan juga kawan-kawan artistik lain cari? Apakah yang mereka berikan terhadap pekerjaannya itu sama seperti aku dan kawan-kawan artistik lain cari?

AH..... jangankan untuk mengetahui tujuan hidup orang lain, sedangkan mencari tahu tujuan hidup sendiri pun aku sudah lelah hingga kini tetap tidak jelas. Di saat tidur pun aku sudah sangat jarang sekali mendapatkan mimpi. Betapa sialnya sampai-sampai mimpi pun aku tidak diberikan kesempatan lagi. Padahal aku bekerja dituntut menggunakan dan mengandalkan imajinasi dan daya khayal. Diantara kawan-kawan yang dulu pernah bersama selama duduk di bangku sekolah mungkin hanya aku yang memiliki penampilan berbeda saat ini. Semua bukan karena disengaja ataupun diniatkan dari hati, hanya saja terjadinya tidak terduga tanpa ada penyesalan sedikitpun. Itu saja penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan kawan-kawan selama ini tidak ada yang sulit dan kesemuanya singkat dan simple tiada yang di luar akal sehat, kan?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BUKAN NYANYI BUKAN PUISI

bukan nyanyi bukan puisi
bukan prolog apalagi drama
suara tanpa bunyi
bunyi pun tanpa suara
bergerak tetap ditempat
ditempat serasa bergerak

kulit mulai mengendur
penglihatan meranjak rabun
pendengaran sayup menjauh
tulang-tulang sendi pun linu

mengulang suatu yang mustahil
melanjutkan juga terasa beban
mundur meratap rintang
maju kedepan ditatap lintang

muda telah terlewat
tua akan terus menerjang
mati jelas di genggam izrail
surga neraka semua gelap

maaf
dian ini telah padam bung.....

Tidak ada komentar: