Minggu, April 14, 2013
TUHAN SEDANG MENYAMAR
TUHAN SEDANG MENYAMAR
langit mendung
hujan deras
petir menggelegar
ya. itulah Aku
setiap saat aku datang
meskipun tak kau undang
didalam pesta yang gemerlap
juga ketika tangis kematian
aku menjelma jadi jalanan
tapi kau tak kan pernah mengerti
bahwa tuhan mu telah kau injak-injak
kau ludahi, kau kencingi, bahkan kau hindari
kemarin,
tutur mu adalah aku
begitupun tutur ku adalah kamu
dan kita ada dalam satu tutur
aku menyerupa sampah
sedang kau menyerupa kasturi
kau terus membenci ku
sedang kau tak sempat aku hina
kau bergerombol mencari ku
berteriak-teriak atas nama ku
tapi aku ada disekitarmu
aku diam kau gebuki
aku ngomong kau tantang aku
pernah paling parah
aku menjelma menjadi mu
kamu menjelma jadi aku
dan kita tak pernah berjumpa
hari ini aku berada digenggam mu
kau genggam aku erat-erat
seolah aku hanya kepunyaanmu sendiri
dan kau berjanji hanya aku cintamu
namun kau tak sadar ucapmu itu
karena kau hanya sekadar berucap tidak berjanji
langit mendung
hujan deras
petir menggelegar
kembali kau bersajak tentang aku
dan aku kembalikan sajak itu padamu
(jakarta, 14 april 2013)
Langganan:
Postingan (Atom)