Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Minggu, Januari 13, 2008

JOMBLO ITU PERIIIIH JENDRAL

PERTEMUAN, TERTARIK, JANJI, PUTUS, LALU MERANA
"dua insan saling bertemu lalu berkenalan satu sama lain......, dan pada akhirnya mereka pun saling mengikat janji untuk menjadi sepasang kekasih"

Sepengalan dari kisah percintaan 'si fulan'. Yang pada umumnya telah dialami sebagian besar dari kerabat yang kita kenal. Dimana semua nya hanya sekadar janji-janji belaka dan bersifat temporary saja, tidak abadi.
Malahan, di sebagian kerabat kita hanya melihatnya dari sudut pandang syahwatnya saja.
Yah...., tapi itu kan pendapatku saja.
Maklumlah, secara pribadi saya sendiri masih jomblo, dan kalau saya sendiri menyebut diri saya sendiri dengan 'ortila' yang artinya 'orang tidak laku'.
Dan dengan ketidaklakuan itu saya mencoba mengulas arti kejombloan saya sendiri, mengapa saya jomblo? apakah saya tidak pernah jatuh cinta?.
Mari kita telaah secara mendetail lagi apa arti dari sebuah hubungan yang dibentuk oleh sepasang muda-mudi (yang juga kerabat kita).

"Dek... Kakak lama-kelamaan semakin sayang sama adek, tapi kakak sendiri tidak tahu apa adek merasa sama, yah... kalaupun tidak terbalas tidak masalah lah, minimal kakak sudah pernah merasa sayang ma adek dan bla... bla.... blaa....."
akhirul kalam
"maukah kamu jadi yang spesial untukku?"
dan sudah ketebak jawabannya
yang beruntung
"iya... kak adek juga sama ma kakak"
yang tidak beruntung
"maaf kak, kakak udah salah ngertiin perhatian adek"

Sebagai orang awam di bidang percintaan saya menarik satu benang merah yang menarik dari sepenggalan percakapan itu.
Akan saya bandingkan dengan suatu serahterima dari sang bapak kepada bakal menantunya dengan menyerahkan sepenuh jiwaraganya sang anak kepada bakal pendamping hidup sang anak juga dibumbui ketegangan di hati dan kepala ketiga orang tersebut.
Tapi apa... saya melihat ada suatu kesalahan dari aktivitas sakral yang saya sebut prematur untuk mereka, dimana seharusnya semua itu tak akan terjadi di saat dua orang melakukan percakapan mengenai hati tanpa dihadirkannya dua orang saksi yang dengan lantang menyahutinya dengan kata-kata 'syah... syahh.... syahhhh' dan yang paling penting adalah yang menghulukannya.
Karena, semua hubungan yang dibentuk akan ada manfaat dan juga mudhoratnya bagi sang pelakon. Sadarkah saudari kita itu akan ucapannya, dengan mengiyakan permintaan dari sang lelaki itu, akan menjerumuskan dia ke arah yang lebih jauh lagi, terkadang timbul tindakan diluar akal sehat sebagai mahluk berakal dan berintelektual tinggi, juga konon mengaku memiliki agama dan tatakrama di muka bumi ini.
Maksudnya, perbuatan tidak senonoh, menghalalkan hubungan badan tanpa dasar pernikahan. Kemudian sampai pada akhirnya harus rela ditinggalkan salah satu darinya, terus nangis..., terus merana...., terus mencari yang laen.....

Mungkin inilah jawaban buat kawan-kawan yang sering menanyakan mengapa saya sampai hari ini lebih senang hidup tanpa diganggu pekikan sms dan dengungan dering handphone yang tidak lain dan tidak bukan kalo di lihat dan di dengar isinya hanya kata-kata manja dari seorang wanita yang mengaku tegar.
Buat saya inilah penghargaan yang terbesar bagi seorang wanita terhormat, hanya boleh dimiliki oleh seorang lakilaki yang juga mempunyai keberanian untuk mengakui langsung kepada sang bapak, bukannya secara diam-diam ngomong tanpa sepengetahuan sang bapak.

Dan satu pertanyaan kawan yang tidak bisa saya jawab adalah
"sampai kapan jok?"
mungkin akan saya jawab apabila saya sudah siap untuk menjawabnya.

salam pembebasan kepada semuanya
ingatlah... perubahan hanya kita yang membuat bukan lingkungan
tapi revolusi bukan pemberontak yang menciptakan tapi penguasa lah yang melahrkanya

2 komentar:

Anonim mengatakan...

cuma bantu nyebarin info tentang kompetisi berhadiah khusus untuk para blogger, Pass The Torch, di website http://www.hitmansystem.com/index.php?news=144

BG-01 mengatakan...

no coment
but umur mu dah layak untuk membina rumah tangga
................