Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Selasa, Juni 22, 2010

MUSIM GUGUR DI TENGAH PARA GADIS

MUSIM GUGUR DI TENGAH PARA GADIS

tujuh gadis penuh luka
berdiri layu di perempatan jalan panjang
satu persatu senyum cibir menyoroti
apakah bumi terlena akan sedihmu?

tujuh gadis penuh luka
dimukanya tersadar atas derita yang menantangnya
hujan panah cacian terus menukik deras
lalu, mungkinkah tubuh ini tetap bertahan?

tujuh gadis penuh luka
sempoyongan jatuh dipadang ilalang gersang
jarang-jarang tak bersentuh kumbang jantan
sampaikah mata menatap tegar?

tujuh gadis penuh luka
tertatih-tatih menuju sendang
gusar dirimu terlena isi kepala
padahal kau tau hati kelam berbicara
dan, akankah kau terbawa menuju selatan?

tujuh gadis penuh luka
saling bopong di bawah rerindang
hikayat pohon besar silapkan bunga rampai
buaian dongeng terus mengisi khayalanmu
apakah kau tau?
musim gugur segera mengendus segalanya

(jakarta, 19 mei 2010)

Tidak ada komentar: