Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Selasa, Juni 22, 2010

BETINAKU

BETINAKU

wahai kau betinaku
kulumuri kau dengan madu kasihku
setiap detik penuh makna
kata sama kata kita
bukankah selayaknya terus mengema?
kau kumandangkan kata kita
di seantera jagat tak bersudut ini
semua bulat tak berujung
tapi kini kau bosan tuk tersenyum
karna hatimu berwarna pekat

wahai kau betinaku
kusentuh kau persis diliang persenggamaan
kau menggelinjang disertai kekeh senang
namun semua hanya topang kenikmatan semata
tak bercorak seperti sarung yang kau kenakan

wahai kau betinaku
lihat dengar dan resapi
langit tak selamnya membiru
sesekali ia hitam pekat, terkadang merona merah
sedang rasaku bagai gumpalan awan
yang sesekali menyegarkan bumi yang kau pijaki

wahai kau betinaku
perahu telah terkayuh seberangi selat beku
sauh pun menghantarkan aku ke muka mu
kau resah kau bimbang kau marah
lalu kau cemooh
karna aromaku tak mampu merangsangmu

(tanjung barat, 16 maret 2010)

Tidak ada komentar: