Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Jumat, Mei 16, 2008

KEKASIHKU


KEKASIHKU

kekasihku,
hari ini aku harus menemuimu,
rinduku telah menyerang di ubun-ubun
kepala yang paling aku banggakan,
sampai-sampai aku lupa,
kapan aku mendapatkan kepala ini.

kekasihku,
ingatkah engkau,
betapa dulu aku begitu mencintaimu,
memujamu, membanggakanmu diatas segalanya,
aku telah tolak semua, demi siapa?
ya, hanya demi cintaku padamu.

wahai,
lihatlah, sudah berapa banyak
tanda dijidatku ini membuktikan cinta,
tiga puluh empat kali sehari
kepala ini harus menyapu lantai,
tanpa mengeluh, tanpa mengaduh.

maaf kekasihku,
hari itu aku telah berpaling,
bukan, bukan, bukan demi cinta lain,
jangan kau berpikir aku meninggalkanmu

aku pun tak tahu mengapa,
mungkin sedikit keraguan itu
yang menghantui alam sadarku,
tak pernah ku tatap wajahmu
hanya bayang-bayang yang tampil.

hari ini,
aku tak peduli dengan itu,
aku harus menemui,
telah ku siapkan sajak-sajak indah
hanya untukmu.

tapi,
apa kau masih bersedia
menerima ku kembali
kekasihku.

(jakarta, 16 mei 2008)

1 komentar:

sandra palupi mengatakan...

kekanak kanakan yang manis