Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Minggu, November 23, 2008

RAHASIA LANGIT

Bukan pertanyaan mesti terlontar. Ketika kejenuhan menyapa bagian pribadi cucu-cucu adam ini. Tiap keluh kesah blangsak dalam otak bukan dalam rasa baru.
Apa yang kau cari bunda. Ketika teriakan histeris keluar dari mulut wanita-wanita pencinta boyband. Menyentuh hati kah? atau menyentuh kemaluan? Sedikit rahasia selalu menjadi kebanggaan bukan? Tapi bunda terlalu banyak bicara. Akal ku tak mampu berkata langit. Karena langit milik tuhan, begitu juga aku, kamu, dia. apalagi barack obama.
Biarkan kehampaan menyertai himpitan kekosongan. Jangan dibantah lagi. Stop. hentikan pencarian pintu langit menuju tuhanmu. Yang aku tahu, semua bertuhan kepada hasrat keingintahuan pemecah nafsu. Sedang, tarik nafas kehidupan jibril tak pernah terpikir bagi kita, bukan?. Sebab, betapa berat tugas yang disandangnya. Lalu betapa tegar sosok jibril dimana?
Bagaimana dengan Ridwan? pribadi penuh keindahan, idola ibu-ibu muslimah apalagi perawan-perawan pencinta al-kitab. Walau di blok seberang, berdiri kokoh gerbang dengan penjaga sangar berangasan.
Ya. Malik. Tokoh yang begitu amat sangat dihindari keturunan Adam. Walau aku menganggapnya pembunuhan karakter sang penjaga gerbang.
Lalu. Kemana langkah kaki pencari tuhan harus berjalan? Bukankah tak ada pertanyaan lagi?
Selagi tuhan sibuk menyusun tumpukan skenario hati hambanya. Selalu saja perkara mencari tahu pintu langit masih tercecer jauh. Dengan anggapan. Aku Punya Kuncinya!!!
Betapa indah angan-angan itu. Baiknya aku kembali kanak-kanak. Merasai tiap detik yang penuh harga. Menjiwai tiap kata yang masuk telinga. Menikmati bunga kecil dihadapan mata. Mengangani menjadi dewasa.
Dan sekarang, waktu telah dengan lancang menggerogoti angka-angka almanak. Menambah nominal ketuaan diri diantara kekosongan menyerupai kegosongan bara. Begitupun langit. Tetaplah langit. Penuh rahasia. Biarkan ia tertutup. Karena itu rahasia. Bukan wacana. Tak kan ada rahasia bila semua berkata: "Aku pun pernah tahu rahasia itu".

5 komentar:

PerempuanBernamaNee mengatakan...

tiap kata yg kau lontar pd laman pribadiku telah mjadi topik bahas teman2ku, entah hitam atau abu2..bnyk duga dari mrk,bahkan cela.. aku hny diam, bingung mau bicara apa,krn aku pun msh mduga dg maksud "mencarimu"

hingga akhirnya.. aku beranikan diri tuk mulai mbaca diary'mu. tertegun, lalu berpaling..kutinggalkan kau dlm lembar coklat itu,yg tengah mnatap kosong pd tiap insan yg tengah mngulitimu..aku tenggelam dlm sujudku, menitik air mataku

PerempuanBernamaNee mengatakan...

kau yg merasa hitam justru berhasil mencuci aku, tsadar bahwa aku salah..
justru dlm hitam yg kau tunjukan pd dunia, dlm hujat yg kau lempar,kini t'lihat beda bagiku..kau bukan hitam,putih atau abu2..tp kau merah jambu.
kau trus btanya dlm carimu&aku mmilih tuk trs bjalan dlm phambaanku. sudahlah! lagi2 kau benar,ini bukan wacana..tak sama dgn mbahas topik sex tnp akhir yg slalu b'ujung pd pemuasan tuntutan libìdo.
jauh, jauh lbh tinggi dr itu

PerempuanBernamaNee mengatakan...

aku bkn penulis handal,apa lagi cerdik pandai. aku hanya tengah jatuh cinta padaNYA,yg kau sebut kkasihmu. aku menikmati proses mencari&mencuri2 perhatianNYA,biarkan rasa ini ku nikmati sampai mati,jika bisa.

aku takut..kau tdk..
aku bjln saja tnp brtny,kau tdk,ini proses qta masing2..smoga akhirx indah.

kita akhiri saja wacana ini,yg tsisa hny rasa syukur krn mngenalmu,trima ksh atas tanyamu,yg kian mbuka hatiku,smoga yg lain jg bgt..
wassalam

Anonim mengatakan...

waduh..
orang2 bahasa saling bertemu :D

bingung awak

sandra palupi mengatakan...

gerimis...