
SPLENDOR VERITATIS
kami hanyalah penopang tiap ambisi
menikmati mudahnya mereka memanjat
memandang sendu kibaran bendera megah
tapi kami masih tetap sebagai syarat
menganggap dirinya khalifah
maju berjalan mendongakkan kepala
tawar menawar harga nasib tiap kepala
hingga dirasanya tuhan itu tak ada
tengoklah,
kultur dijadikan kunci mati budaya
dan rasnya dianggap kuat unggulan utama
hilang sudah malu mencerca kata-kata mulia
karena paksa memaksa semakin indah menggema
menuntut tak ada suara
meminta jatah menjadi iba
dibuatnya kami tak tega
"maklum, karena kita masih muda"
(15 april 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar