
GERAM
rindu merayap, menyapu sudut kelam
tika bintang berkata:
"temui aku wahai mentari"
gelisah memaksa
menjawab sendu
tanpa tahu
pergi? ataukah berlalu
tapi, kekeh sabit
menyipit pandang
seolah mengerti, arti hampa
mengusik risau ruang ratap
dan, lipatan-lipatan kecilnya
rusak sudah termakan malam
hancur lebur bersama
kononnya, seandainya
maaf....
wahai maaf,
mengapa gelap-terang
tak sanggup bertandang
ku tunggu engkau margin senja
apakah maghrib tak berdosa?
(04 mei 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar