
TIBA-TIBA
tak pernah tahu kapan ia akan datang
sesaat tersadar, ternyata ia telah hadir
tak pernah mengira ia akan menghampiri
sampai tak tahu dari mana ia muncul
berharap mengatasnamakan hati
terus mengendalikan sayap-sayapnya
melalui sayap kasihnya ia membelai indah
melalui sayap sayangnya ia terus mengelus rasa
setelah ia hadir semua akan terasa indah
walau tahu itu tak akan kekal
namun racunnya telah menjalar
mengigaukan kata penuh gairah
tak sampai hati menolak keindahan itu
(18 februari 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar