
bocah itu lah yang dulu sering bermain di pekarangan ku
aku masih ingat betul tatapan bola matanya
tak ada keraguan setiap mengejar lala
memang sekali waktu pernah ia membuatku kesal
walau jarang ia menangis meminta balon
tapi apa yang terjadi dengan dia sekarang
hari ini ia duduk termangu menerawang jauh
dibawah pohon belimbing yang hampir roboh itu
sampai-sampai ia lupa air matanya berlinang
ya robbi ya mustofa... saru aku dibuatnya
tak mengira akan secepat itu
aku kehilangan keceriaannya
apa telah habis masa belianya
hingga terpaksa ia harus hidup sendiri
ibunya telah pergi jauh, bapaknya pun demikian
panas dada ini menyaksikan ketidakadilan
sampai hati ia dibuat begitu
bukan.... bukan....
bukan salah ibunya tak mau mengasuh
bapaknya saja seorang petani hebat
kakeknya pun pernah menjadi tentara handal
keluarganya tak pernah mengeluh soal dana
apakah alam sudah bosan melihat keceriaan
salah siapa..... siapa yang salah.....
walau aku tahu alam tak akan membuat kesalahan
lalu salah siapa ini? siapa yang mau bertanggung jawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar