APA
tak mengerti apa yang dibenakku kala itu
aromamu masih tertinggal
masuk ke dalam tas merah ini
aku tak butuh peluk
pun aku tak butuh lenguhan kecil dari bibirmu
karna memang aku tak butuh apa-apa darimu
kali ini perjalanan hanya sebentar
sedari dulu menanti sudah tak ada arti lagi
sambangi aku lewat sajakmu
penuhi aku tanpa ragamu
tapi mengapa ini terjadi lagi
tak ada sambut sapa di telinga kiri?
mulutmu terantai kaku
kaki mu terbelenggu ragu
tanganmu tetap membatu
mungkinkah ini adalah makna menjamu
ya.. aku tak berada di kota kecilku
meski membusuk ini cuma palsu
kita pernah tahu dalam satu kata
ada ruh yang bersemayam disana
anggap saja semua adalah maya
yang nyata hanya pandangan mata
bulat menghitam putih melipir
semoga saja kata tak mendendam
bahasa apa ini?
bau tanah apa ini?
tak perlu kasihani?
aku tak hadir di jalan sepi
biarkan aku lewat
kakiku tak mau rapuh
(jogja, 1 Agustus 2010)
tak mengerti apa yang dibenakku kala itu
aromamu masih tertinggal
masuk ke dalam tas merah ini
aku tak butuh peluk
pun aku tak butuh lenguhan kecil dari bibirmu
karna memang aku tak butuh apa-apa darimu
kali ini perjalanan hanya sebentar
sedari dulu menanti sudah tak ada arti lagi
sambangi aku lewat sajakmu
penuhi aku tanpa ragamu
tapi mengapa ini terjadi lagi
tak ada sambut sapa di telinga kiri?
mulutmu terantai kaku
kaki mu terbelenggu ragu
tanganmu tetap membatu
mungkinkah ini adalah makna menjamu
ya.. aku tak berada di kota kecilku
meski membusuk ini cuma palsu
kita pernah tahu dalam satu kata
ada ruh yang bersemayam disana
anggap saja semua adalah maya
yang nyata hanya pandangan mata
bulat menghitam putih melipir
semoga saja kata tak mendendam
bahasa apa ini?
bau tanah apa ini?
tak perlu kasihani?
aku tak hadir di jalan sepi
biarkan aku lewat
kakiku tak mau rapuh
(jogja, 1 Agustus 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar