TERUNTUK KEKASIH BARU
teruntuk kekasih baru
hari ini mentari tak lagi garang
ia tersenyum lebar tanpa curiga
memandang lega tiap sudut bumi
yang semakin hari semkin mengecut
teruntuk kekasih baru
hari ini dedaunan tak lagi kuning
ia tegar menantang angin
mengemong tiap kuncup muda
yang tak mengerti apa guna warna
teruntuk kekasih baru
hari ini gunung tak lagi batuk
ia kokoh menahan gaharnya magma
membentang indah tiap pepohonan
yang tak tau apakah gunung adalah bunda
teruntuk kekasih baru
hari ini mentari terselubung awan
hari ini dedaunan tertutup kumbang
hari ini gunung tersembunyi malam
lalu kekasih baru ku
apa maksud semua ini?
(tanjung barat, 22 maret 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar