sajak dayu
malam ketiga pembebasan bersyarat
merunut lagi tatacara kata
yang dulu sempat gegap gempita
mendayu-dayu tersedu-sedu
kali ini bulan tak penuh sempurna
tapi tak urungkan letupan pembebasan
meruang ganda diantara ubun-ubun dan kulit kepala
mengganda terus mengganda, tak terhingga
gulita langit tak lagi beraroma
mungkin langit sudah bosan berendus
menarik-narik kawanan pencintanya
yang semakin hari semakin terlena
hampar menghampar lah bumi
membentang lah keindahan semesta
mari. mari.
marilah menari
panggung ini sudah menjadi lebar.
(jakarta, 02 februari 2011)
1 komentar:
Words cannot describe how good your poetry is. You are extremely talented.
Posting Komentar