Bukan Kristen atau Yahudi atau Muslim, bukan Hindu, Budha, sufi, atau zen. Bukan agama atau sistem budaya apa pun. Bukan dari Timur atau Barat, bukan keluar dari samudera atau timbul dari darat, bukan alami atau akhirat, bukan dari unsur-unsur sama sekali. Aku bukan wujud, bukan entitas di dunia ini atau akhirat, bukan dari Adam atau Hawa atau cerita asal-usul mana pun. Tempatku adalah Tanpa-Tempat, jejak dari yang Tanpa-Jejak. Bukan raga maupun jiwa.

Kamis, Januari 31, 2008

KEPUTUSAN HIDUP


Beberapa hari kemarin saya mendapatkan sedikit jeweran yang cukup berarti mengenai persoalan hidup. Pagi itu di dalam angkot berisikan dua orang ibu-ibu yang membawa banyak sayur-sayuran dan tiga orang laki-laki; sopir, saya dan satu orang lagi yang lumayan menjadi perhatian saya. Laki-laki yang duduk di sebelah sang sopir itu kelihatan lelah sekali waktu itu, tampak dari raut wajah dan mimik-mimiknya menegaskan kalau ia adalah pekerja kasar, kuli mungkin tepatnya.

Setelah melewati pasar Palmerah, terjadi dialog diantara ibu-ibu itu mengenai persoalan hidup yang cukup menarik kalau diperhatikan lagi. Ya... mereka membicarakan kematian sang jenderal besar. Cukup banyak yang dibicarakan ibu-ibu itu sehingga membuatnya lupa kalau ia masih berada didalam mikrolet, layaknya pengamat politik dan ahli strategi di bidang peperangan mereka terus menyanjung-nyanjung sang jenderal mengenang jasa-jasa juga hasil karya yang dibuat jenderal itu sebelum ia mati.

"ngomong apaan sih, orang udah mati juga, masih diomongi terus kayak gak ada kerjaan lain aja. Dia kan enak, masih idup aja di puja pas mati pun masih di hormati. Emang... hebat bener tu orang"

Tanpa disadari tiba-tiba muncul suara yang tidak meng-enak itu di telinga saya dan ibu-ibu tadi. Ternyata sang bapak itu akhirnya ikut nimbrung juga dalam pembicaraan.
Dengan cepat dan cekatan salah seorang dari ibu itu pun menjawabnya. "Loh... dia itu punya jasa besar buat pembangunan indonesia". Kemudian suasana menjadi hening.

Lalu sang lelaki itu melanjutkan omongannya.
"emang ibu tau, berapa banyak korbannya selama dia hidup, saya salah satunya bu...."
"bapak saya mati taun 65 bu, kemudian ibu saya bunuh diri karena tak tahan di tinggal bapak saya, di tahun berapa saya lupa dua kakak saya pun mati ikut perang di mana itu saya juga tidak tahu, kalau gak salah mereka ikut pasukan garuda apa" ucapnya sambil menoleh dengan mata melotot kearah ibu-ibu yang membawa sayuran itu.
"pinggir bang..." lanjutnya, kemudian ia turun sambil berlalu di daerah rawa belong dengan membawa rasa kecewa bercampur kelelahannya.
Ibu-ibu yang sedari tadi ngoceh tak tahu juntrungannya pun diam hingga satu persatu pun turun setelah sampai di tujuannya.

Dari kisah singkat itu saya hanya menarik sedikit benang merahnya saja, bahwa tidak semua orang di indonesia ini mendapatkan kenikmatan dari hasil sang jenderal, ternyata ada juga yang merasa dilecehkan olehnya, seperti sang lelaki tadi.
Mungkin saya tidak terlalu dilecehkan oleh sang jenderal, tapi saya sangat prihatin sekali atas kondisi sang lelaki tadi. Bagaimana tidak dengan nada keras ia membantah orang-orang dengan bangga menyanjung sang jenderal. Sudah sangat jelas dan bisa dipastikan kalau dia sangat membenci jenderal besar itu.

Ternyata benar, kalau ada istilah 'kekuatan besar itu juga akan melahirkan tanggung jawab yang besar', yang jadi pertanyaan saya. Apakah pilihan saya sudah tepat saat ini? saya disekolahkan orang tua saya sampai selesai diploma di bidang ekonomi, dengan harapan kalau nantinya saya bisa bekerja seperti orang-orang lain, duduk dikantoran, berpakaian rapi, dan wangi. Tapi... jalan hidup yang saya pilih berbeda dengan apa yang diingini oleh orang tua saya. Bekerja sebagai tenaga artistik di dunia media lagi, yang jelas-jelas kalau harapan orang tua saya tadi tak akan bisa tercapai. Apalagi berpenampilan necis dan wangi, ah... itu bukan tipe saya.

Kembali kepada kisah singkat tadi, setiap perbuatan jenderal itu menghasilkan dua argumen yang mana di satu pihak memuja atas tindakannya, namun di lain pihak menentang dan mencercanya.
Sudah dua hari ini saya berpikir keras, mengenai keputusan yang saya ambil hingga saya datang ke ibukota. Sebagian besar teman banyak mendukung atas usaha saya mencari kenyamanan ini, tapi saya hampir melupakan sisi yang lainnya. Apakah ada yang tidak sepakat akan keputusan ini, terutama orang tua saya? padahal saya sudah meminta restunya....
Apakah aku mengecewakan keduanya? Apakah aku berontak dari keduanya? Apakah aku anak yang durhaka terhadap keduanya? karena aku tidak bisa menjadi seperti yang mereka harapkan...... Terus terang aku rindu belaian keduanya, aku rindu bersenda gurau dengan keduanya. SALAHkAH AKU PAK..... AKU MASIH ANAKMU kAN MAK.....
==================================================================
SAJAK IBU
Wiji Thukul

Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
Ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
Ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
Ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan Ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap

Ibu menangis ketika aku mendapat susah
Ibu menangis ketika aku bahagia
Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

Ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang Ibu
adalah kilau sinar kegaiban tuhan
membangkitkan haru insan

Dengan kebajikan
Ibu mengenalkan aku kepada tuhan

Senin, Januari 28, 2008

TEWAS MENGENASKAN

CATATAN SURAM

kucing hitam jalan pelan
meloncat turun dari atap
tiga orang muncul dari dalam gelap
sembunyi menggenggam besi

kucing hitam jalan pelan-pelan
diikuti bayang-bayang
ketika sampai di mulut gang
tiga orang menggeram
melepaskan pukulan

bulan disaput awan meremang
saksikan perayaan kemiskinan
daging kucing pindah
ke perut orang!

(WIJI THUKUL, Solo, 1987)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Siang tadi tanggal 27 Januari 2008, sekitar pukul 12.45WIB, saya harus tersentak dengan datangnya seorang teman ke kamar kos-kosan, memaksa saya untuk bangun dari tidur....

Yah... seperti biasa saya harus istirahat minimal bisa membuat badan saya fit lagi. Setiap hari kebiasaan saya harus tidur sekitar 8 jam sehari, walaupun itu masih terasa kurang saat bangun sekitar pukul 2 sore. jadi sudah dipastikan kalau saya setiap hari tidur pagi, mau tidak mau itu sudah tuntutan hidup saya sebagai pekerja malam.

"jok... jok... bangun jok..." teman saya terus mengeluarkan kata itu berulang-ulang. Dengan rasa berat hati disertai rasa kantuk yang masih mendera, seperti menempel kelopak mata ini. Demi pertemanan saya dengan berat hati musti meladeni dia untuk bangun. Mungkin ini sudah menjadi kesalahan saya sendiri, bisa dikatakan kebiasaan buruklah tidak pernah mengunci kamar kalau sedang di sekitar kos-kosan.

"jok.... wes.. tangi o... moso' turu terus..." tambahnya, "wes.. mangan urung..?" tanyanya lagi. Dengan spontan saja saya jawab "mangan opo.... iki ae rung mari turune... wes digugah...". Maksudnya dia mau ngajak makan, akhirnya tawarannya saya iya kan. Gimana tidak di ajak makan gratis. Sebentar saya cuci muka tanpa sikat gigi, trus langsung meluncur ke rumah makan padang di sekitar rawa belong jakarta barat.

Lagi enak-enaknya makan, sekitar jam 1 lewat berapa saya harus dikejutkan lagi dengan berita di televisi (SCTV) waktu itu, yang mengabarkan bahwa Soeharto telah wafat. Spontan saja saya berucap "wah.... kayaknya malem ini jadi malem yang berat...", langsung di simbat teman saya tadi "salah sendiri mau pegang halaman news...".

Sekitar pukul 3.15WIB saya kembali ke kos-kosan. Lho... kok sepi.. yang laen pada kemana ya.. pikir saya. Trus saya teringat berita di TV tadi, pasti yang teman-teman dikos sudah berangkat ke kantor, karena rata-rata di kos-kosan ditempati para redaktur-redaktur di tempat saya bekerja.

Dan benar apa dugaan saya siang tadi, kalau malam ini jadi malam yang berat, bukan hanya buat saya sendiri tapi buat semua juga, karena semua koran daerah harus ngoplos berita dari koran nasional yang kebetulan saya layout. Pekerjaan baru selesai sekitar pukul oo.15WIB.

Terus terang saya pribadi sangat tidak menyukai tokoh suharto, yah... terserah kepada yang lain kalau ia jadi tokoh pujaan atau tokoh idola atau apalah namanya. Coba teman-teman tilik sejenak seorang Habibie 'the briliantman' yang amat sangat mengidolakan sekali sosok suharto itu, dari tahun 1998 lengsernya suharto sampai dengan hari ini suharto dan keluarganya selalu menolak kedatangan Habibie untuk bertemu dengan sang idola, terakhir ia tidak bisa bertemu di RSPP dengan alasan sang 'smiling general' sedang istirahat tidak bisa ditemu.

Saya hanya berharap dari kematiannya itu bisa membuat para penegak hukum lebih berani lagi untuk menegakkan hukum di NKRIR ini, karena mau tidak mau semua harus di usut, harta kekayaan maupun aset hutang piutang yang telah maupun masih terpakai oleh suharto dan para anak cicitnya itu adalah milik rakyat bukan milik pribadi. Bagaimana tidak, setiap ia menandatangani MoU itu kan selalu mengatasnamakan rakyat bukan keluarga besarnya, jelas dong itu harta milik kita, dan kita juga harus membayarnya.

Lah... kenyataannya sekarang, dia yang teken, terus dia yang makan, kok..malah kita yang harus bayar, kan jadi rancu. Saya sangat mendukung sekali teman-teman aktivis apabila meminta kepada para penegak hukum untuk menegakkan hukum yang sebenar-benarnya hukum, bukan hukum yang dibenar-benarkannya.

Saya hanya mengajak dan mengharapkan teman-teman untuk selalu berfikir positif dari pergerakan jangan melihat dari sudut pandang anarkisme atau rusuhnya saja. Toh.. yang diperjuangkan hak-hak kita juga.

Silahkan teman-teman untuk menilai layakkah penghargaan yang diberikan SBY selaku presiden NKRIR ini memberikan :
1. Hari berkabung nasional selama tujuh hari untuk suharto.
2. Penurunan bendera merah putih setengah tiang selama berkabung.
3. Penghormatan di depan mayat sang "ikon" koruptor.
4. Berduka cita dengan mengatas namakan bangsa dan rakyat NKRIR ini.
5. Penundaan proses hukum kasus pidana korupsi sang bapak pembangunan itu.

saya menjawab:
"SANGAT TIDAK LAYAK SEKALI"
bagaimana menurut anda????

-------------------------------------------p--e--n--u--t--u--p-------------------------------------------
dari aktivis '98 --WIJI THUKUL-- (korbannya suharto)

MOMOK HIYONG

momok hiyong si biang kerok
paling jago bikin ricuh
kalau situasi keruh
jingkrat jingkrat ia

bikin kacau dia ahlinya
akalnya bulus siasatnya ular
kejamnya sebanding nero
sefasis hitler sefeodal raja kethoprak

luar biasa cerdasnya
di luar batas culasnya
demokrasi dijadikan bola mainan
hak azazi ditafsir semau gue

emas doyan hutan doyan
kursi doyan nyawa doyan
luar biasa

tanah air digadaikan
masa depan rakyat digelapkan
dijadikan jaminan utang

momok hiyong momok hiyong
apakah ia abadi
dan tak bisa mati?

momok hiyong momok hiyong berapa ember lagi
darah yang ingin kau minum?

Sabtu, Januari 26, 2008

BINGUNG PLUS BOSEN

BERCERAI
Chairil Anwar

Kita musti bercerai
Sebelum kicau murai berderai.

Terlalu kita minta pada malam ini.

Benar belum puas serah menyerah
Darah masih berbusah-busah.

Terlalu kita minta pada malam ini.

Kita musti bercerai
Biar surya ?kan menembus oleh malam di perisai

Dua benua bakal bentur-membentur.
Merah kesumba jadi putih kapur.

Bagaimana ?
Kalau IDA, mau turut mengabur
Tidak samudra caya tempatmu menghambur.
(7 juni 1943)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

semakin hari
semakin ndak jelas
semakin bingung
semakin tenggelam
semakin penat
semakin mengeluh
semakin nyungsep

hidup dimakan rutinitas
maya hadir di benak
tidak ada kejelasan
hanya dijadikan pemuas
sekaligus pelumas

tidak ada harga
yang ada hanya rasa
berbuat selalu koreksi
bertindak untuk saksi

tidak ada yang berarti
spesial hanya dibuat mimpi
keinginan tampil di kamar mandi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


menatap sekeliling hanya wajah sendu
yang terlihat, sedikit keceriaan
walau terkadang ada riuh kecil
suara cekikikan

sang bapak berdiri tegak
dengan gagah berarak
tak ingin bertemu anak
sang anak hanya minta ditanak

seberat inikah hidup
sampai-sampai kuncup
tak mau untuk hidup
jangan lihat!
terus tertunduk!
itu bukan bapakmu

Jumat, Januari 25, 2008

AKU ORANG INDONESIA


"Alon-alon wathon kelakon, gremet-gremet asal selamet"

Kalo tidak salah itu pepatah yang sering di isyaratkan orang tua kepada anak-anaknya. Dan biasanya itu pepatah sangat populer di kalangan ORANG INDONESIA, Lho... lho... padahalkan itu bahasa jawa???? kok bisa dikatakan orang indonesia???
Konon ceritanya dahulu kala di jaman pendudukan VOC kata-kata yang paling terkenal 'kompeni' dan 'inlander' yang artinya dalam pandangan saya 'penjajah' dan 'dijajah', mengalir lagi ke jaman pendudukan bangsa Jepang, yang paling terkenal itu kata-kata 'tabe' yang saya artikan juga 'selamat datang penjajah'.

Tiga setengah abad kita sudah dijajah oleh bangsa berkulit putih, dengan kekuatan balatentaranya yang jelas tidak mengetahui adat istiadat apalagi kebiasaan bangsa kita ini, kemudian kita dijajah lagi selama tiga setengah tahun oleh bangsa kulit putih plus mata sipitnya yang juga bukan dari rumpun bangsa kita, tapi sudah mulai mendekat kearea nusantara kita ini, setelah sang jepang pulang kampung, apakah kita sudah terbebas dengan penjajahan. Jawaban saya ... TIDAK...
Kita masih dijajah bangsa sendiri yang notabene memiliki adat istiadat dan tata krama serta sopansantun yang tinggi yaitu bangsa JAWA. Saya secara terang-terangan sangat membenci penjajah apalagi dari bangsa sendiri.

Mungkin orang yang baru bertemu dan berkenalan dengan saya secara inisiatif pribadinya sudah bisa menebak bahwa saya berasal dari Jawa, karena nama saya dan nama orang tua saya sangat kental jawanya. ya.. JOKO SUTRISNO.... jelas bukan batak apalagi ambon. Tapi saya hampir tidak pernah mengakui kalau saya orang jawa, saya selalu mengakui kalau saya berasal dari PALEMBANG dengan tabiat dan cirikhas orang PALEMBANG, yang ngomong besar, perperilaku urakan kurang sopan tapi inilah saya JOKO PALEMBANG, mungkin kalau ditempat kerja saya menyebut JOKO PALEMBANG sebagian sudah pada tahu dan akan mengarah kepada saya.
Sudah beberapakali saya ngobrol dengan orang ditempat kerja saya selalu menggunakan bahasa jawa, tapi saya selalu menjawabnya dengan bahasa indonesia. Bukan berarti saya tidak bisa berbahasa jawa atau mengerti bahasa jawa, tapi saya hanya menunjukkan bahwa saya bukan orang jawa saya orang Palembang, itu saja. Dan saya tidak mau dan di akan mau di sebut orang Jawa, itu saja.
Dari bahasa pengaruhnya sangat besar bung..., beberapa orang enggan untuk menghandle suatu pekerjaan karena disekitar nya nanti banyak orang jawa dan berkomunikasi dalam bahasa jawa, tapi ia tidak mengerti, itu saja alasannya, sederhanakan? Ini Indonesia bung... Sulitkah berbahasa INDONESIA bukan ENDONESA.
Sudah berapa banyak presiden kita orang jawa, toh... hasilnya segini ini, mengapa orang diluar jawa sangat sulit menjadi presiden atau pemimpin. Di Jakarta sendiri pusat administrasi dan pemerintahan NKRIR ini mempunyai suku bangsa dan orang asli, BETAWI namanya, bukan jawa.
Berapa banyak orang jawa di wilayah Indonesia ini? banyak... banyak sekali bung... sehingga setiap ibu sangat mendambakan para putrinya bisa disanding orang2 jawa itu.
Yah.... akhirnya saya hanya menghimbau untuk tetaplah dengan persatuan dan kesatuan Indonesia, itu saja. Jawa bukan apa-apa bung...... Tapi ingat tulisan ini bukan berarti saya malu kalau nama saya JOKO SUTRISNO, saya hanya memperlihatkan bahwa nama JOKO SUTRISNO itu bukan orang JAWA tapi orang SUMATERA tepatnya PALEMBANG.
seperti biasa saya tutup dengan sajak indah CHAIRIL ANWAR:

PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

(Maret 1943)

Kamis, Januari 24, 2008

BOSS


"Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya.
Saya merasa seperti monyet tua
yang dikurung di kebun binatang dan
tidak punya kerja lagi.
Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras ...
diusap oleh angin dingin seperti pisau,
atau berjalan memotong hutan
dan mandi di sungai kecil ...
orang-orang seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur"

Itu bait penggalan dari sajak yang di buat soe hok gie, saya mulai coba menelaah, apakah ini puncak dari kekecewaan seorang yang dicap tegar, punya pendirian anti kemapanan, kritis tanpa batas ukuran, bergerak hanya berdasarkan nyali yang disokong dari jiwa intelektualnya, atau hanya seorang yang lemah tanpa daya di makan keadaan, di telaan kepalsuan suasana, di tipu kejayaan sementara. Sehingga ia harus berkata mundur dari dunia nyata, untuk kembali kedunia asalnya. Hanya misteri yang di carinya.
Kepiluan juga mungkin sama seperti yang saya rasakan saat ini, kebebasan tanpa batas belum dapat dirasakan, walaupun aku sudah bersumpah tidak akan menuntut atas nama perut dan rupiah. Yang aku minta penghargaan.... ya... cuma penghargaan.... walaupun bukan dalam bentuk rupiah dan bukan pula dalam bentuk acung jempol setinggi langit, apalagi gema sorak sorai dibarengi aplause yang menggelegar di tengah tanah lapang.
Bukan itu BOSS (panggilan untuk orang yang saya hina), aku hanya butuh kenyamanan bukan kemapanan, aku butuh ketenangan bukan rasa was was, aku butuh ekplorasi bukan muka masam yang dipasang seram menatap para bawahan, aku butuh masukan positif bukan teguran ejekan di tengah teman seprofesi, aku butuh belaian bimbingan menjadi profesional bukan tamparan pedas dari ke sok hebatan mu.
BOSS apa anda tidak pernah merasa jadi yang di bawah, apakah anda tidak pernah merasa jadi yang tertindas, apakah anda tidak pernah jadi di lecehkan, apakah anda tidak pernah mendapat perlakuan yang memalukan di depan khalayak ramai.
Apalagi tuntutan yang perlu engkau sampaikan BOSS, apalagi permintaan yang akan memberatkan buat kami BOSS, apalagi yang kami harus lakukan untuk anda BOSS.
Apa kami harus bersujud di bawah telapak kaki mu BOSS, Apa kami harus meletakan muka kami sejajar dengan pantat kami BOSS, Apa kami harus memasukkan jempol kaki kami kedalam hidung kami sendiri BOSS.
Setiap ide yang anda sampaikan, itu ide kami BOSS!, setiap usul yang anda berikan, itu usul kami BOSS!, setiap usaha perbaikan yang anda keluarkan, itu sudah lama kami elukan BOSS.
Tapi apa balasan setimpal yang kami peroleh dari itu semua BOSS? apa BOSS?
Setiap ide kami selalu di anggap ketinggalan, padahal anda baru mempelajarinya BOSS. Setiap usaha ekspresiff yang kami sampaikan, selalu jadi cemoohan mu BOSS.
Satu hal yang kami tentang dari mu BOSS, anda selalu berlagak seperti pemimpin yang tegas bila tampil di depan BOSSmu BOSS! aku bosan dengan semua itu BOSS, kawan-kawan juga sudah bosan dengan semua itu BOSS.
Apakah dengan kekerasan kami harus melawan mu BOSS! saya rasa anda memiliki pengalaman lebih dari kami BOSS, bagaimana anda dulu menjadi seorang bawahan yang tertindas.
Apakah ini ajang balas dendam? sama seperti yang dilakukan para senior di lembaga pendidkan pemerintahan BOSS? sama seperti yang dilakukan oleh para senior genk motor di bandung BOSS?
Kalau dengan pengalaman anda bisa bertindak semena-mena, apakah anda tidak tau, anak buah mu itu, mantan kepala bagian di tempatnya dulu. Apakah anda tidak tau, anak buah mu itu, mantan mahasiswa yang berIPK tinggi. Apakah anda tidak tau, anak buah mu itu, pernah memimpin organisasi BOSS. Apakah anda tidak tau, anak buah mu itu memiliki potensi di bidang yang anda tidak kuasai BOSS.
Di situ ada si fulan mantan ketua Senat mahasiswa, di situ ada peraih IPK cumlaude, di situ ada ahli manajemen, di situ ada seorang yang memiliki tingkat pemahaman sastra yang cukup terpandang, di situ ada yang pernah mengajak massa untuk long march menuntut keadilan.
Akhirnya, aku harus tegaskan melalui sajak yang indah ini BOSS:

TENTANG SEBUAH GERAKAN
wiji thukul

tadinya aku pengin bilang:
aku butuh rumah
tapi lantas kuganti
dengan kalimat:
setiap orang butuh tanah
ingat: setiap orang!

aku berpikir tentang
sebuah gerakan
tapi mana mungkin
aku nuntut sendirian

aku bukan orang suci
yang bisa hidup dari sekepal nasi
dan air sekendi
aku butuh celana dan baju
untuk menutup kemaluanku

aku berpikir tentang gerakan
tapi mana mungkin
kalau diam?

akhirnya semua akan berteriak:

Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu: pemberontakan!

Selasa, Januari 22, 2008

IBU


SAJAK IBU
karya wiji thukul

ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap

ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara

ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah kilau sinar kegaiban tuhan
membangkitkan haru insan

dengan kebajikan
ibu mengenalkan aku kepada tuhan

(Solo, 1986).

----------------------------------

setiap orang pasti punya ibu
tapi setiap orang belum tentu
bisa menjadi ibu

setiap orang pasti punya ibu
tapi setiap orang belum tentu
menemukan pendamping yang
bisa menjadi seperti ibu

setiap orang pasti punya ibu
tapi setiap orang belum tentu
bisa membuat wanita menjadi seprti ibu
setiap orang pasti punya ibu

Pelajar, mahasiswa, pegwai, wartawan,
buruh, majikan, polisi, tentara, presiden,
bahkan nabi pun punya ibu
ya, setiap orang pasti punya ibu

aku ingin terus didekat mu ibu
aku ingin terus bersama mu ibu
aku ingin terus memeluk mu ibu
aku ingin terus melihat mu ibu
aku ingin terus dibelai mu ibu
aku ingin... aku ingin....

setiap orang pasti punya ibu
maafkanlah putramu ini ibu
putramu hanya mencari kehidupan ibu
bukan berarti putramu berpaling dari mu ibu

aku tahu setiap orang pasti punya ibu

Senin, Januari 21, 2008

JANGAN LUPA KEKASIHKU


tuhan...
kirimkan lah aku
kekasih yang baik hati....
yang mencintai aku
apa adanya.....

Mungkin sebagian besar kita sudah tidak asing lagi dengan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita selalu berfikir sama dengan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita sering berharap seperti petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita akan mengeluarkan kata-kata yang sama seperti petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita akan mengelu-elukan sabar sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita tidak bisa menutup diri mencari kesempurnaan sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita dapat bertahan untuk mencari sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita selalu mencari kesempurnaan kekasih dengan melantunkan sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita mampu untuk menunggu sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita selalu dan selalu melantunkan sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita sering gagal sehingga kita pun melakukan sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita lebih senang menanti sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.

Mungkin sebagian besar kita menolak ketidaksempurnaan yang sama seperti yang disyairkan petikan lirik lagu diatas. Ya... Munajat Cinta dari The Rock karyanya Dhani Ahmad.


Tapi Mungkinkah sebagian besar kita tahu dan ingin seperti yang disyairkan petikan sajak kehidupan dibawah ini. Ya... bukan Munajat Cinta dan bukan dari The Rock apalagi karyanya Dhani Ahmad bukan sekali.

JANGAN LUPA KEKASIHKU
Karya Wiji Thukul

Jangan lupa kekasihku
Jika terang bulan
Kita jalan-jalan
Yang tidur di depan rumah
Di pinggir selokan
Itu tetangga kita kekasihku

Jangan lupa kekasihku
Jika pukul lima
Buruh-buruh perempuan
Yang matanya letih
Jalan sama-sama denganmu
Itu kawanmu kekasihku

Jangan lupa kekasihku
Jika kau ditanya siapa mertuamu
Jawablah yang menarik becak itu
Itu bapakmu kekasihku

Jangan lupa kekasihku
Pada siapapun yang bertanya
Sebutkan namamu
Jangan malu
Itu namamu kekasihku

Ya... Mari kita merenung bersama....
pengertian cinta itu hanya keadaan yang membuatnya
seperti kata kahlil gibran....
http://senimangoblok.blogspot.com/2007/12/cinta-kahlil-gibran.html

Kamis, Januari 17, 2008

PAK.... TOLONGLAH.... PAK....







Akhirnya habis sudah perjalanan sang pembuat makanan tradisional di Negara Kesatuan Republik Indonesia Raya (NKRIR) ini, makanan yang menjadi kebanggaan kita. Bagaimana tidak, kenaikan harga yang lebih dari 100% harga semula, ya.. harga bahan pokok pembuat tempe dan tahu sekarang ini sudah mencapai 7.500/kg yang mana harga semula hanya Rp2.450/kg.
Kalau pun cara satu-satunya agar NKRIR bisa terbebas dari krisis multidemensi yang dielu-elukan oleh para elite politik kita dengan mengurangi jumlah penduduk, Saya secara pribadi mengucapkan, SELAMAT anda telah berhasil!!!.
Mungkin kita semua sudah sama-sama mendengar diradio, menonton di televisi, ataupun baca di koran dan majalah, ada salah seorang pengrajin tahu tempe di daerah banyuwangi, mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di pohon.
Dan satu hal yang sangat menyesakkan dada saya saat tahu bahwa pemerintah akan memberikan bantuan bibit kedelai secara cuma-cuma di tahun ini sekitar 8.000 ton untuk diberikan kepada para petani di 30 provinsi yang diperkirakan memiliki areal tanam kurang lebih 200.000 hektare. Yang membuat saya tidak habis pikir pemerintah sebelumnya sudah tahu bahwa kebutuhan kedelai mencapai 1,9-2juta ton pertahunnya, tapi yang terealisasi hanya mencapai 800.000-900.000 ton saja, mengenaskan memang.
Disini saya melihat adanya suatu politik kecanduan dan ketergantungan atau malau politik pengalih perhatian yang dibentuk oleh pemerintah kita, disaat rakyat harus menanggulangi permasalahan minyak tanah dan gas, malah ditambah lagi dengan kenaikan harga itu.
Rakyat mulai mengeluh merasa kepayahan dengan kondisi yang semakin mencekik leher tersebut. Tiba-tiba dengan muka berseri-seri merah menyala, tampilah sosok dari kementerian pertanian memberikan tanggapannya dengan bantuan bibit tadi.
Bah.... istilah pahlawan kesiangan memang harus tetap dipertahankan oleh pemerintah kita, karena kalau tidak rakyat bisa bertambah pintar, kalaupun rakyat bisa pintar, toh... pemerintah sendiri yang dibuat kerepotan nantinya.
Sebagai rakyat dari NKRIR saya yang bodoh hanya dapat tertunduk malu sambil melipat kaki, menengadahkan kedua belah telapak tangan saya ke arah langit, yang pada akhirnya dengan suara serak dan terbatah-batah keluar kalimat-kalimat nelangsa dari mulut yang menghembuskan nafas-nafas penghambaan kepada pemerintah.

"Pak... kami rakyatmu, tolonglah kami...
kami lapar pak... tak ada padi untuk di tanam....
tak ada beras untuk di masak...
tak ada kedelai untuk kami buat tempe...
Tolonglah pak... hanya tempe inilah warisan nenek moyang....
kami tidak mengerti apakah ini tindak lanjut Jepang...
yang sudah mengakui makanan ini kepunyaannya....
Pak.... Tolonglah... Pak.... Pak....
hanya tempe keahlian kami...
kalau bukan kepada bapak,
kepada siapa lagi kami harus meminta tolong...."

KEMENANGAN DI PIHAK PEMERINTAH, RAKYAT TETAP BODOH, DENGAN KESIBUKANNYA MENGEMIS DAN MENGELUS-ELUS PERUT YANG KOSONG KERONTANG. AKHIRNYA CITA-CITA REFORMASI DENGAN MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA PUN HARUS LUNTUR.........

tapi ingat BOSSS (satu kata penghinaan yang saya buat untuk pemimpin yang durjana) SAJAK dari Wiji Thukul:

Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu: pemberontakan!

salam damai bagi kita semua
semoga kebebasan berekspresi
masih tetap dilegalkan di NKRIR ini

Selasa, Januari 15, 2008

SEUMPAMA BUNGA DAN TEMBOK 2


maaf lupa ilustrasinya

SEUMPAMA BUNGA DAN TEMBOK

sebentar.... sebentar....
apa itu tadi.....
......
lho... ada juga yang kayak gini ya..
gila... gak bener nih...
.....
eh.... jangan-jangan kamu juga kiri ya....

Sepertinya spontan saja rekan kerja saya mengeluarkan kata-kata itu, saat melihat website yang kebuka di komputer saya pas dua hari yang lalu. Yah... www.rumahkiri.net yang kebuka saat itu, pas kebetulan benda buatan manusia itu lagi lelet. Jadi kebukanya amat sangat slow sekali, lalu pas saya tab lagi yang keluar blog tentang 'Wiji Thukul', eh... dasar kotak kerja goblok, di tab lagi yang keluar malah hasil browsingan lagu-lagu folksongnya Joan Baez, lengkaplah sudah.
Lalu sebentar ia diam dengan matanya masih memandang ke layar monitor, sekali-sekali menoleh ke arah saya, mungkin banyak tanda tanya di benaknya mengenai saya.
Dan, lagi-lagi ia mulai mengeluarkan sedikit kata-kata yang sulit untuk saya jawab.
"Bener kamu juga kiri? waduh..."
Dengan berat hati dan juga rasa yang aneh di otak, saya langsung jawab.
"Gak tau mas, aku juga bingung. Rasional sih... emange napa mas?" balik tanya saya.
"Ndak...." jawabnya singkat sambil memasang headphone di telinganya.
Kejadian itu walaupun berlangsung singkat, tapi tidak bisa hilang dalam pikiran ku, ia mulai sedikit diam dan agak sinis kalau mulai memberikan tugas atau listing berita pada saya.

Dalam beberapa situs di internet saya coba untuk mencari jawaban mengapa kaum kiri selalu dipandang sebelah mata, oleh sebagian orang di muka bumi ini. Mungkinkah ini pertanda buruk?
Sedikit analisa dari saya secara akal sehat. Semua mahluk di muka bumi ini semuanya diciptakan berpasang-pasangan satu sama lainnya. Ada perempuan ada laki, ada pintu ada jendela, ada atas ada bawah, ada belakang ada depan, begitu pula ada kanan dan ada juga kiri kan.... Saya hanya melihat keseimbangan yang cukup dinamis dan romantis di antara tiap pasangan yang tercipta itu. Lumayanlah sekadar penambah ilmu dan pengetahuan saya yang dangkal ini.
Ada satu sejarah menarik yang saya dapat dari perpustakaan tanpa batas, buku tanpa halaman itu, bahwa ada yang disebut kiyai merah, siapa dia? apa maknanya bisa disebut kiyai merah? maaf.. saya belum bisa menerangkannya, karena saya masih coba untuk menggalinya lebih dalam siapa beliau ini, mungkin di lain kesempatan saya bisa tuliskan disini apabila saya sudah bisa mendapatkan segala sesuatunya untuk bisa saya tumpahkan disini.
Tapi untuk sejarah kiri yang saya dapatkan, itu terbentuk dijaman prancis tempo dulu dimana dalam sebuah parlemennya pada waktu itu orang-orang yang duduk disebelah kiri itu sangat bertentangan dengan keputusan sang raja, orang-orang inilah yang selalu mencari bagaimana cara supaya kaum-kaum tertindas dapat dibela di hadapan sang penguasa. (maaf kalau ada kesalahan).
Toh.... jelas bagi saya kiri hanya diposisikan sebagai kaum orang-orang yang membangkang dari keputusan sang penguasa, sehingga bagaimana cara sang penguasa itu menghapuskan citra orang-orang tersebut. Akhirnya didapatlah suatu pemikiran briliant dengan mengaitkannya dengan sosialism dan komunism yang identik tidak mengakui nilai reliji dari suatu agama apapun bagi kaum kiri ini.
Ironis sekali kita mulai terjebak didalam suatu sistem bentukan para penguasa tempo dulu, sampai-sampai tidak ada lagi yang melihat sisi baik untuk kaum kiri ini. "sudah terpinggir masih mau digusur pula" itu kata-kata yang pantas bagi kiri.
Sampai hari ini saya masih terus mencari info-info tentang kiri dan kanan, sebagai referensi saya untuk memecah kebuntuan di dalam pikiran saya sendiri.
"Mengapa Marx-ism? Mengapa Lenin-ism? Mengapa Sosial-ism? Mengapa Komuns-ism? Mengapa PKI-ism?"
perjuangan saya belum selesai, sebagai penutup hari ini dan juga bisa dijadikan sebagai renungan buat saya. dibawah ini karya terbaik bangsa dari tangan penyair tersohor...
Wiji Thukul

PERINGATAN
Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Bila rakyat berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!
-------------------------------------------------------

SAMPAI DI LUAR BATAS

Kau lempar aku dalam gelap
Hingga hidupku menjadi gelap
Kau siksa aku sangat keras
Hingga aku makin mengeras
Kau paksa aku terus menunduk
Tapi keputusan tambah tegak
Darah sudah kau teteskan
Dari bibirku
Luka sudah kau bilurkan
Ke sekujur tubuhku
Cahaya sudah kau rampas
Dari biji mataku
Derita sudah naik seleher
Kau menindas
Sampai
Di luar batas
-------------------------------------------------

BUNGA DAN TEMBOK

Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendakiadanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
Dalam keyakinan kami
Di manapun – tirani harus tumbang!
--------------------------------------------------------

Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa

aku bukan artis pembuat berita
tapi aku memang selalu kabar buruk buat
penguasa
puisiku bukan puisi
tapi kata-kata gelap
yang berkeringat dan berdesakan
mencari jalan
ia tak mati-mati
meski bola mataku diganti
ia tak mati-mati
meski bercerai dengan rumah
ditusuk-tusuk sepi
ia tak mati-mati
telah kubayar yang dia minta
umur-tenaga-luka
kata-kata itu selalu menagih
padaku ia selalu berkata
kau masih hidup
aku memang masih utuh
dan kata-kata belum binasa

Senin, Januari 14, 2008

COPA INDONESIA


Akhirnya, keluar sebagai pemenang dari ajang paling bergengsi di dunia sepak bola Indonesia. Yah.... Laskar wong kito lah yang jadi pemenangnya. Dengan susah payah bisa dimenangkan oleh SFC tim dari kota kelahiranku. Walaupun, harus diselesaikan dengan drama adu penalti dengan skor 4-1, dari 3 tendangan ke gawang SFC, 2 diantaranya berhasil ditepis oleh sang penjaga mistar.
Suatu kebanggaan bagi saya pribadi, karena tim dari kota asal bisa melaju sebagai pemenang, tapi sebenarnya yang paling saya banggakan bukan hanya kemenangan SFC, tapi kemenangan seluruh tim di Indonesia.
Soalnya yang demikian ini lah yang bisa membangkitkan semangat nasional bangsa Indonesia sekarang dan di masa mendatang.

Sedikit renungan yang cukup berarti tadi beberapa saat sebelum pertandingan dimulai, banyak beberapa orang di sekitar saya sangat pesimis dengan kemenangan yang akan diperoleh SFC, tapi kemudian berlalu saja. Ternyata, di PSSI sendiri sudah menyiapkan skenario yang masyarakat awam seperti saya dan ribuan suporter di Indonesia ini tidak tahu, bahwa pertandingan antara SFC vs PERSIPURA ini memang sudah direncanakan sebelumnya.
Sangat Ironis memang, kita sebagai penonton hanya dijadikan alat promosi saja.
Tapi yang lebih ironis dan sangat menyayat bagi saya, ada sebagian orang sepertinya tidak tertarik dengan pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno )SUGBK) ini, dan yang lebih memukul dan menendang jiwa kebangsaan saya yang masih sebesar dan sekuat embrio janin seekor nyamuk, bahwa di pojok-pojok ruang rokok di kantor ada beberapa orang itu tidak membicarakan siapa yang bakal menang atau siapa bakal pemain terbaik nantinya. Malah membahas pertandingan yang di gelar negara-luar sana, kalau tidak salah dengar beliau-beliau itu ngomong salah satu tim yang berjuluk setan merah di Inggris sana, yang saya sendiri tidak begitu tahu apakah mereka pernah kesana atau tidak, mungkin mereka ada pernah kesana kali ya....
Selesailah pertandingan dengan kemenangan SFC hari ini, juga berita dan Fotonya telah hadir pula di server kami, yang dijadikan Foto Utama di halaman belakang media kami. Tampaknya persoalan tadi tetap masih membayang di benak saya selama menyelesaikan pekerjaan, cukup mengganggu memang. "Coba untuk bersabar, jok" kata hati kecil saya, sambil mengerjakan pekerjaan yang tertunda tadi.
Semua telah selesai, PDF (file buat dicetak) juga sudah dikirim. Dan, saya berusaha untuk juga menyelesaikan urusan saya yang masih menggelayut tanpa jwaban tadi. Saya keluar sebentar dari ruang kerja untuk melihat lagi sang pencinta bola luar negeri itu. Sial.... mereka sudah tidak ada lagi di sana, tampaknya sudah pulang dengan kepuasannya sendiri.
Untuk menghilangkan sedikit beban tadi, maka tersalurkan dengan menonton film hasil unduhan saya dua hari kemarin.
Akhirul kalam... dari pencarian tadi dan.....
Saya mulai tahu siapa mereka tadi, ternyata orang jawa dari kampung mana, dan ternyata mereka juga memiliki KTP dari kampungnya itu. Dan saya lihat lagi hasil scan dari KTPnya di server yang ternyata KARTU TANDA PENDUDUK, jelaslah sudah pertanyaan saya kalau mereka itu ORANG INDONESIA juga.
Tapi timbul tanda tanya besar baru untuk mereka dan juga mungkin untuk sebagian kita yang hidup, lahir, mencari makan dan juga berdomisili di wilayah NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA RAYA. 'mengapa dan apa yang membuat sebagian kita tidak meyakini kemampuan bangsa sendiri?'

saya sangat mengharapkan jawaban dari itu semua....
apakah saya termasuk orang yang bodoh...
Ahhhhhhhhh......... Muak.......
dasar katek aguknyo galo, wong laen betandeng di tunggui sampe tengah dalu, wong dewek yang bejuang dak katek nian raso simpatik, apolagi raso bangganyo, NGACUMAKNYO GALO-GALO...... MENTAK PALAK UWAKNYO NIAN......

Minggu, Januari 13, 2008

JOMBLO ITU PERIIIIH JENDRAL

PERTEMUAN, TERTARIK, JANJI, PUTUS, LALU MERANA
"dua insan saling bertemu lalu berkenalan satu sama lain......, dan pada akhirnya mereka pun saling mengikat janji untuk menjadi sepasang kekasih"

Sepengalan dari kisah percintaan 'si fulan'. Yang pada umumnya telah dialami sebagian besar dari kerabat yang kita kenal. Dimana semua nya hanya sekadar janji-janji belaka dan bersifat temporary saja, tidak abadi.
Malahan, di sebagian kerabat kita hanya melihatnya dari sudut pandang syahwatnya saja.
Yah...., tapi itu kan pendapatku saja.
Maklumlah, secara pribadi saya sendiri masih jomblo, dan kalau saya sendiri menyebut diri saya sendiri dengan 'ortila' yang artinya 'orang tidak laku'.
Dan dengan ketidaklakuan itu saya mencoba mengulas arti kejombloan saya sendiri, mengapa saya jomblo? apakah saya tidak pernah jatuh cinta?.
Mari kita telaah secara mendetail lagi apa arti dari sebuah hubungan yang dibentuk oleh sepasang muda-mudi (yang juga kerabat kita).

"Dek... Kakak lama-kelamaan semakin sayang sama adek, tapi kakak sendiri tidak tahu apa adek merasa sama, yah... kalaupun tidak terbalas tidak masalah lah, minimal kakak sudah pernah merasa sayang ma adek dan bla... bla.... blaa....."
akhirul kalam
"maukah kamu jadi yang spesial untukku?"
dan sudah ketebak jawabannya
yang beruntung
"iya... kak adek juga sama ma kakak"
yang tidak beruntung
"maaf kak, kakak udah salah ngertiin perhatian adek"

Sebagai orang awam di bidang percintaan saya menarik satu benang merah yang menarik dari sepenggalan percakapan itu.
Akan saya bandingkan dengan suatu serahterima dari sang bapak kepada bakal menantunya dengan menyerahkan sepenuh jiwaraganya sang anak kepada bakal pendamping hidup sang anak juga dibumbui ketegangan di hati dan kepala ketiga orang tersebut.
Tapi apa... saya melihat ada suatu kesalahan dari aktivitas sakral yang saya sebut prematur untuk mereka, dimana seharusnya semua itu tak akan terjadi di saat dua orang melakukan percakapan mengenai hati tanpa dihadirkannya dua orang saksi yang dengan lantang menyahutinya dengan kata-kata 'syah... syahh.... syahhhh' dan yang paling penting adalah yang menghulukannya.
Karena, semua hubungan yang dibentuk akan ada manfaat dan juga mudhoratnya bagi sang pelakon. Sadarkah saudari kita itu akan ucapannya, dengan mengiyakan permintaan dari sang lelaki itu, akan menjerumuskan dia ke arah yang lebih jauh lagi, terkadang timbul tindakan diluar akal sehat sebagai mahluk berakal dan berintelektual tinggi, juga konon mengaku memiliki agama dan tatakrama di muka bumi ini.
Maksudnya, perbuatan tidak senonoh, menghalalkan hubungan badan tanpa dasar pernikahan. Kemudian sampai pada akhirnya harus rela ditinggalkan salah satu darinya, terus nangis..., terus merana...., terus mencari yang laen.....

Mungkin inilah jawaban buat kawan-kawan yang sering menanyakan mengapa saya sampai hari ini lebih senang hidup tanpa diganggu pekikan sms dan dengungan dering handphone yang tidak lain dan tidak bukan kalo di lihat dan di dengar isinya hanya kata-kata manja dari seorang wanita yang mengaku tegar.
Buat saya inilah penghargaan yang terbesar bagi seorang wanita terhormat, hanya boleh dimiliki oleh seorang lakilaki yang juga mempunyai keberanian untuk mengakui langsung kepada sang bapak, bukannya secara diam-diam ngomong tanpa sepengetahuan sang bapak.

Dan satu pertanyaan kawan yang tidak bisa saya jawab adalah
"sampai kapan jok?"
mungkin akan saya jawab apabila saya sudah siap untuk menjawabnya.

salam pembebasan kepada semuanya
ingatlah... perubahan hanya kita yang membuat bukan lingkungan
tapi revolusi bukan pemberontak yang menciptakan tapi penguasa lah yang melahrkanya

Jumat, Januari 11, 2008

PELAJARAN BAGI SANG BUAH HATI

Jangan lah kalian mengeluh dan merengek-rengek terus menuntut ini dan itu dengan cengengnya, kemiskinan kalian gunakan sebagai alasan, dan urusan makan selalu menjadi dalihmu.
Hidup bukan cuma untuk makan!


yah.... itu lah kata yang harus saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Saya tidak tahu, apa yang ada di otak para ibu-ibu di samping itu. Dengan beramai-ramai turun kejalan tanpa memikirkan 'apa kata dunia'.
Satu pertanyaan yang ada di benak saya saat melihat foto ini, "Apakah ini emansipasi, yang dielu-elukan Kartini?"
Turun ke jalan dengan menghilangkan kodratnya sebagai wanita 'muslimah', karena sepanjang sepengetahuan saya, wanita muslimah itu tidak akan mempertontonkan 'aurat'-nya.
Dengan berteriak-teriak di jalan, saya beranggapan itu sudah menjadi pelanggaran terhadap hukum agamanya yang dianut.

Masya Allah....
Suara, bagi seorang wanita muslimah itu adalah Aurat yang harus di jaga jangan sampai membuat kaum lawan jenisnya itu tergoda apa lagi menangis.

Tapi kalau dilihat dari foto ini bukan main, semangatnya untuk mencari keadilan, dengan menyuarakan hak dan keinginannya. Ia turun ke jalan sembari membawa putra-putri mereka yang masih balita tanpa harus tahu apakah putra-putrinya itu mau ikut turun ke jalan bersama 'sang ibu'.
Akhirnya mengalir lagi pertanyaan yang baru yang juga membuat saya malu sebagai seorang Muslim.
"Kemana para kaum pria (muslim) nya?"
"Apa sang suami/ayah/kakak/adik dari para wanita berkerudung ini mengizinkan?"
"Apakah sang suami/ayah/kakak/adik dari para wanita berkerudung ini tahu kelakukannya?"
"Apakah ini cara terbaik mendidik putra-putrinya mengenai pelajaran demokrasi?"
sampai akhirnya kita harus mengerutkan kening, mengurut-urut kepala, dan menatap dengan tajam atas tindakan para ibu-ibu berkerudung ini, sambil berkata dalam hati.
"Terus siapa yang akan memasak di rumah?"

Sabtu, Januari 05, 2008

PlayGirl


pas denger ada playboy...
bukan maen pengennya...
ikut gabung jadi timnya...
wehhhh.... ternyata...
di tutup oleh FPI...

yah....
sekadar pelepas keputusasaan
jadilah....
PLAYGIRL

yesterday is gone



ini satu lagi foto temen juga...
fotografer lah yang motret...
fotonya pas lagi mendung
awannya gelap banget...
kayaknya ngambil dr atas kantor

tapi ta' olah juga...
di tambah nagabonar lagi...

mengapa...
"yesterday is gone"

soale "clasmild is today"

banjir


sudah beberapa hari ini jakarta hujan terus....
itu foto temen tapi ta' olah biar agak dramatis dikit.


yaaahhh....
inilah pekerja seni...
selalu cari-cari terus....